Singkronisasi dan Harmonisasi Kearifan Lokal dengan SIstem Pendidikan Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal- Gumi Tani Bayan
Sesungguhnya secara historis, masyarakat adat di kepulauan Indonesia memiliki sistem lokal yang tepat guna (system kelola ridge to reef yang holistic, cerdas dan cemerlang pada masanya dan sebagaian masih relevan dengan kekinian). memiliki keberagaman yang unik sesuai dengan karakteristik dan keunggulan ruang dan alamnya. Sistem yang dirancangbangun dan dikembangkan ini tentu saja dimaknai untuk membangun kedulatan, kemandirian dan kemartabatan mereka. Namun perkembangan modern dan kehadiran negara telah meminggirkan itu semua. Terjadi marginalisasi massif dan sistemik.
Dalam dunia pendidikan, upaya untuk mensinergikan kedua hal ini, juga belum menunjukkan hasil yang signifikan. Sekolah Vokasi yang berkembang pesat, pada kenyataannya justru menyumbang pengangguran terbanyak. Sementara SMA umum yang dimaksudkan agar peserta didik melanjutkan ke jenjang yanglebih tinggi hanya terserap sebagian kecil, itupun mahal. Hasil dari perguruan tinggi pun, hampir sama. Hanya sedikit yang terserap pada dunia kerja. Arah pendidikan kita masih terlalu kuat berorientasi pada pasar dan buruh terpasang. Bias kota besar karena dunia industry dan usaha yang dimaksudkan rerata ada di kota besar. Akibat dari ini adalah terjadinya braindrain dan urbanisasi massif.
Kegiatan ini bermaksud ingin membedah dan menyelaraskan sistem pendidikan, kearifan setempatan serta berbagai tantangan kedepan yang menghadang dengan suka cita. Dalam hal ini, akan difokuskan penyelarasan kurikulum dan permodelan tata laku ajar mengajar. Menyelenggarakan pendidikan berbasis kearifan local (sesuai dengan karakteristik dan keunggulan komperatif dan tantangan global) yang mengasyikkan dan berkemajuan
Kegiatan ini diselenggarakan secara Gotong Royong oleh aliansi Gumi Tani Bayan, didukung oleh Kedutaan besar New Zealand dan Villa Gondang. Diikuti oleh 2 sekolah vokasi (SMK Al Bayan dan SMKN1 Bayan), 2 Sekolah Umum (SMAN 1 Bayan, SMAN 2 Bayan) dan SAB yang terdiri dari kepala sekolah, Guru, Komite, perwakilan Siswa dan Alumni. Untuk memperlancar proses dan hasil, kegiatan difasilitasi oleh Tim yang memiliki komptensi : Ibu Aulia Wijiasih (Ahli Pendidikan Formal), ibu Isdiana Putri (Pelaku Pemberdaya Masyarakat dan Gender), dan Bapak Tjatur Kukuh (arsitek social). Kegiatan ini diadakan pada tanggal 27-28 Juli 2024 di Villa Gondang Beach, Desa Gondang-Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusatenggara Barat.
Kegiatan dibagi dalam kelompok sesuai dengan sekolah masing-masing, selanjutnya melakukan diskusi ditiap kelompok terkait apa yang sudah dan akan dilakukan terkait pengajaran yang berhubungan dengan keilmuan yang ada di masyarakat Adat Bayan. yang selanjutnya hasil diskusi in akan dipresentasikan dengan kelompok lainnya.
sebagai tindak lanjut dari kegiatan dua hari ini maka akan diadakan pembahasan kurikulum lebih detail di tiap sekolah. tim akan berkunjung ke masing-masing sekolah peserta untuk membahas tentang sinkronisasi kurikulum masyarakat adat Bayan dengan kurikulum sekolah formal. kegiatan akan dilakukan sampai dengan hari jum’at tanggal 2 Agustus 2024.