Kegiatan Sangkep Kaki Rinjani : Literasi Gumi Tani Bayan dengan tema “Kebangkitan untuk Pembaharuan Sistem Petanian Pangan Lestari dan Berkemajuan”. Diselenggarakan pada tanggal 20-22 Mei 2024 di Kampung Adat Senaru yang sering digunakan untuk kegiatan sejenis. Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak seperti siswa, guru, masyarakat, pemuda, dan pemuda adat, termasuk kaum milenial dan Gen Z. Selain sebagai bentuk implementasi gerakan kepedulian oleh aliansi Gumi Tani Bayan, kegiatan ini juga dilakukan sebagai tahap awal pengembangan permodelan kolaboraksi dalam membangun kemajuan sistem pertanian lokal, sekaligus merupakan tindak lanjut dari Festival Rinjani IV dan Kenduri Lidi.
Dilakukannya Sangkep Kaki Rinjani dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesadaran terhadap kebangkitan pertanian, pelestarian kearifan lokal dan identitas budaya, ketahanan pangan berkelanjutan yang mengarah pada keragaman hayati, serta peningkatan partisipasi aktif kaum milenian dan Gen Z, masyarakat adat, pemerintah, serta pihak berkepentingan lainnya dalam mengupayakan kebangkitan Gumi Tani untuk mendukung terciptanya kemerdekaan pertanian yang secara tidak langsung berdampak pada kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.
Kegiatan Sangkep Kaki Rinjani ini merupakan hasil Kerjasama Aliansi Gumi Tani Bayan yang terdiri dari Santiri Foundation, SMKs Al Bayan, SMKN 1 Bayan dan Sekolah Adat Bayan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Adat Senaru, SMKs Al Bayan dan SMKN 1 Bayan.
Kegiatan Sangkep Kaki Rinjani : Literasi Gumi Tani Bayan dibagi menjadi tiga kegiatan utama. Kegiatan pertama yaitu tasyakuran dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei). Kegiatan hari pertama ini dihadiri oleh Asisten III bagian umum yang mewakili Bupati Lombok Utara (H. Husnul Ahadi SKM), Camat Bayan (Kariadi), Kepala sekolah SMKN 1 Bayan (Andi Munif), Kepala Sekolah SMKS Al-Bayan NW (Muhajir), Kepala Sekolah Adat Bayan (Renadi). Kegiatan juga dilakukan pada malam hari dengan sesi diskusi atau Nyelokak tentang Masyarakat Adat Bayan dan pertanian local dan organic di wilayah adat Bayan.
Selanjutnya pada hari ke dua dilakukan kegiatan sangkep yang dikemas dalam loka latih sekaligus sebagai bentuk memperingari Hari Reformasi Nasional (21 Mei). Sangkep diikuti oleh peserta siswa, Pemuda adat, guru dan alumni sekolah. Sangkep dilakukan dalam 3 kelompok yaitu Kelompok siswa, Kelompok Guru , kelompok Pemuda adat dan alumni sekolah. selain itu pada malam harinya para peserta diajak untuk melihat bintang sebagai penanta waktu musim tanam yang biasa digunakan oleh masyarakat adat Bayan.
Kegiatan terakhir diadakan di SMKs Al Bayan, desa Anyar berupa panen raya dan deklarasi kebangkitan Gumi Tani Bayan sekaligus sebagai bentuk memperingati Hari Kenanekaragaman Hayati Sedunia (22 Mei). Kegiatan ini dihadiri oleh wakil Bupati Lombok Utara Danny Carter Ridawan Febrianto, S.TR. M.Eng, Kabid Kebudayaan Dikbudpora KLU, perwakilan Dinas Pertanian KLU, Babinsa Desa Anyar, Kepala sekolah SMKs Al Bayan, Kepala sekolah SMKN 1 Bayan, Kepala sekolah Adat Bayan, Direktur Santiri Foundation, para guru dan siswa peserta di hari pertama dan kedua.
Sebelum dilakukan panen raya sorgum dilakukan dialog dengan wakil Bupati dengan para guru dan siswa, pada acara itu wakil Bupati Lombok Utara juga mengungkapkan dengan adanya ketahanan air dalam RPJM pemerintah pusat juga menjadi isu dunia.
“Dulu sumber air dan mata air sangat berlimpah. Tapi beberapa tahun ini sumber mata air banyak yang hilang. Tentu ini menjadi persoalan dan menyebabkan banyak persoalan seperti kekeringan, banjir akibat penebangan pohon dan perjbahan iklim,” ujarnya.
Dikatakan Danny Carter bahwa pangan lokal ini bisa mengatasi permasalahan gizi. Sehingga masalah stunting juga bisa teratasi dengan adanya panganan lokal yang bergizi.
“Karena tantangan kedepan akan semakin berat. Di bayan angka stunting masih 22 persen artinya masih tinggi. Kehadirian anak muda disini diharapkan bisa berkomitmen untik memaksimalkan perubahan untuk daerah ini dan Menjadi generasi pemenang,” imbuhnya.
Dihadapan para peserta, Wakil Bupati berharap agar semua pihak berkomitman dan aware tentang bagaimana membangun KLU kearah yang lebih baik.
” Sehingga kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan potensi anak muda di Lombok Utara,” tutupnya.
Acara deklarasi Gumi Tani Bayan dilakukan sebelum panenraya dilakukan di depan ladang sorgum Gumi Tani Bayan yang berada di SMKs Al Bayan. Setelah panen sorgum, rombongan berpindah ke SMKN 1 Bayan untuk melihat proses produksi hasil pangan local menjadi berbagai produk pangan dengan berbagai variasi. Kunjungan ke SMKN 1 Bayan merupakan penutup dari rangkaian acara Sangkep Kaki Rinjani yang diadakan oleh aliansi Gumi Tani Bayan. Tentu saja kegiatan Gumi Tani Bayan tidak berhenti sampai disitu, masih banyak kegiatan yang harus dilakukan untuk menjaga kelestarian tanaman pangan local yang sudah hampir punah.